Pada hari Sabtu (04/07/2020) pukul 09.00 WIB, IBI Kesatuan Bogor menyelenggarkan webinar dengan tema Strategi Pengembangan UMKM dan Urgensi Digitalisasi Informasi Keuangan secara live melalui Zoom Meeting dan youtube IBI Kesatuan.
Acara webinar diikuti oleh 1857 peserta yang berasal dari berbagai kota di hampir seluruh wilayah Indonesia, serta beberapa dari negara tetangga seperti Malaysia yang berlatar belakang praktisi UMKM, pegawai pemerintahan, organisasi profesi, akademisi, guru dan siswa-siswi SMA/K, dan berbagai latar belakang lainnya.
Webinar ini menghadirkan Prof. Dr. Rully Indrawan, M.Si, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM RI yang memberikan keynote speech, mewakili Menteri Koperasi dan UKM yang berhalangan hadir. Para pakar, praktisi sistem informasi keuangan, dan tokoh UKM sebagai narasumber yaitu Prof. Dr. Winwin Yadiati, SE., MSi., Ak., Guru Besar Ilmu Akuntansi Universitas Padjajaran, Edi Jaenudin, SE., MSi., Ak., Ketua IAI Wilayah Jawa Barat, dr. Santody Hasan, SKM., MKK selaku alumni dan sekaligus owner PT. Arafah Medika, dan Anisha Desiliana Resti, SH., MH, owner PT. Bumi Aki Boga. Webinar dipandu moderator Prof. Dr. Bambang Pamungkas, AK., CA., CIMBA., CPA. (AUST), Guru Besar Ilmu Akuntansi IBI Kesatuan.
Acara dibuka oleh Rektor IBI Kesatuan, Dr. H. Iriyadi, Ak., M.Comm., CA. yang menyampaikan bahwa acara webinar ini dilaksanakan karena IBI Kesatuan memiliki tekad dan komitmen untuk berperan dalam memajukan sektor bisnis UMKM. LPPM IBI Kesatuan telah lama bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Kota dan Kabupaten Bogor dengan fokus pada riset dan pengabdian masyarakat melalui berbagai pelatihan dan pendampingan UMKM sehingga pada tahun 2019 meraih ICSB Presidential Award kategori researcher/academician di bidang UMKM. Beliau berharap webinar ini dapat bermanfaat agat UMKM dapat tetap bertahan dan terus bertumbuh secara berkelanjutan (sustainability growth) melewati masa pandemic covid-19 melalui penerapan Sistem Informasi Digital.
Setelah sambutan dari Rektor IBI Kesatuan, acara dilanjutkan keynote speech dari Prof. Dr. Rully Indrawan, M.Si yang membahas tentang strategi pengembangan UMKM. Beliau menyampaikan bahwa di dalam krisis-krisis yang sudah terjadi, UMKM selalu menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Banyak orang-orang berpikir keras untuk mencari celah agar dapat keluar dari krisis yang dialami, sehingga fleksibilitas lah yang memungkinkan UMKM akan menemukan titik keseimbangan baru di dalam masa New Normal ini.
Pada pemaparan materi sesi pertama, Prof. Dr. Winwin Yadiati, SE., MSi., Ak. membahas topik mengenai Digitalitasi Informasi Keuangan UMKM. Beliau memaparkan berbagai permasalahan UMKM dan struktur akuntansi keuangan yang dapat diimplementasikan. Beliau juga menjelaskan bahwa salah satu kendala digitalisasi UMKM adalah perilaku pengusaha dan konsumen yang masih tradisional, tidak milenial, sehingga perlu terobosan untuk berubah dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Pada pemaparan sesi ke-dua, Edi Jaenudin SE., MSi., Ak. membahas topik mengenai prospek akuntan di era digital. Beliau menyampaikan bahwa akuntansi dalam “bahasa global” adalah akuntabilitas yang menghubungkan dan mengaitkan berbagai aktivitas dari entitas di seluruh belahan dunia. Beliau juga membahas tentang dampak era digitalisasi terhadap profesi akuntan, perubahan peran akuntan, akuntansi di masa depan, dan Beliau memberikan saran bagaimana menjadi seorang akuntan profesional.
Anisha Desiliana Resti, SH., MH. memaparkan materi pada sesi ke-tiga yang membahas topik mengenai bisnis resto di era New Normal. Beliau menyampaikan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh UMKM dalam menghadapi New Normal yang salah satunya adalah pebisnis harus meninjau ulang rencana bisnis untuk tahun 2020 dan harus memperkuat dunia digital. Selain karena pasar yang menjadi lebih sulit dijangkau karena adanya anjuran untuk physical distancing, peralihan ke konsep digital merupakan salah satu solusi agar bisnis dan ketersediaan lapangan kerja tetap berjalan, dengan tetap menjaga kesehatan dan keamanan para frontliners dari bisnis yang sedang dijalankan.
Sesi terakhir diisi oleh dr. Santodi Hasan, SKM, MKK pemilik klinik dan alat kesehatan yang membahas topik mengenai perlunya sikap optimis dan peluang bisnis di tengah pandemik Covid-19. Beliau menjelaskan bahwa pebisnis harus adaptif, kreatif, serta inovatif. Salah satu strategi bisnis yang harus dilakukan di tengah pandemik Covid-19 ini yaitu tata kelola klinik dan organisasi yang baik. Hal ini perlu dilakukan agar produktivitas dan kualitas pelayanan meningkat.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Pertanyaan datang dari berbagai kalangan terutama terkait dengan strategi pengembangan UMKM di masa Pandemi Covid-19 dan implementasi informasi digital yang dapat mendukung usaha UMKM untuk terus berkembang.
Penulis : Cindy Claudia S.M
Recent Comments