Kalau kamu sudah jadi mahasiswa pada bulan September nanti, kamu pasti akan sering mendengar istilah dekan dan istilah tersebut pasti akan sering disebut-sebut oleh civitas akademika di kampus tempat kamu berkuliah.
Jelas tidak mungkin kalau para mahasiswa IBI Kesatuan tidak kenal dengan Dr. Ratih Puspitasari, SE., MBA. Beliau adalah dekan Fakultas Bisnis IBI Kesatuan dan juga seorang dosen, lho! Apa saja sih, program kerja beliau selama menjabat menjadi seorang dekan? Apa target beliau dari fakultas bisnis yang dipimpinnya saat ini?
Bu Ratih menyampaikan tentang program-program yang sedang / sudah dibuat untuk pengembangan internal Fakultas Bisnis IBI Kesatuan ke depan, diantaranya yaitu dengan mempertahankan akreditasi prodi Akuntansi dengan akreditasi A agar tidak menurun. Upaya yang dilakukan oleh semua prodi dari fakultas bisnis yaitu dengan bekerjasama satu sama lain, salah satunya dengan program kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKB), karena ada beberapa kurikulum yang tidak hanya ditawarkan di prodi sendiri, tapi juga di prodi lain.
“Fakultas bisnis juga mengikuti perkembangan yang ada. Bagaimana caranya meningkatkan kualitas prodi-prodi yang ada di fakultas bisnis, dan kualitas itu tidak hanya dari sisi dosen saja, tapi juga mahasiswanya. Serta bagaimana para mahasiswa dapat bersaing sampai bisa ke arah Nasional atau Internasional.” Imbuhnya.
Beliau pun punya tugas besar dalam pengembangan Fakultas Bisnis di IBI Kesatuan, yaitu dengan mengenalkan program studi Biokewirausahaan kepada masyarakat. Terlebih program studi Biokewirausahaan di Indonesia hanya ada di 4 perguruan tinggi saja termasuk di IBI Kesatuan.
“Prodi Biokewirausahaan ini sebenarnya prospek karirnya sangat bagus di masa depan karena Bio berhubungan dengan mengolah / memelihara lingkungan. Jika masyarakat menyadari bahwa para lulusan dari prodi Biokewirausahaan dapat berinovasi dan memiliki peluang bisnis dalam life science, pasti prodi Biokewirausahaan akan menjadi salah 1 prodi favorit di Indonesia termasuk di IBI Kesatuan.” Katanya.
“Apalagi, masyarakat sudah lebih familiar dengan prodi Akuntansi dan Manajemen, sehingga tidak perlu effort khusus untuk mengenalkan kedua prodi tersebut. Namun Kalau prodi Biokewirausahaan, dibutuhkan special effort untuk mengenalkannya kepada masyarakat.” Tambahnya.
Fasilitas yang ada di fakultas bisnis pun menurutnya sudah cukup mendukung proses belajar mengajar di IBI Kesatuan. Untuk prodi Manajemen dan Akuntansi fasilitasnya sudah memadai, terlebih di prodi Manajemen karena banyak mahasiswa yang tertarik di perminatan pasar modal.
“Pasar modal di kampus kita sudah eksis dan sudah dikenal secara nasional. Dan dari segi laboratorium bank mini itu sendiri, pada umumnya kan ada konvensional dan syariah. Karena laboratorium yang ada saat ini hanya konvensional saja, diharapkan tersedianya laboratorium untuk syariah meskipun konsepnya sama, agar setidaknya para mahasiswa dapat melihat perbedaan antara bank konvensional dan syariah.” Ujarnya.
“Untuk Laboratorium khusus prodi Biokewirausahaan, sedang dibuat ruangannya untuk melengkapi fasilitas itu sendiri. Laboratorium tersebut diarahkan untuk memperkenalkan produk, seminar, dan kegiatan prodi Biokewirausahaan lainnya.” Tambahnya.
Bu Ratih memiliki pandangan tersendiri mengenai alumni yang dihasilkan dari fakultas bisnis IBI Kesatuan. Beliau menganggap bahwa para lulusan IBI Kesatuan memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan tidak mendorong mereka untuk harus menjadi seorang pekerja / pengusaha.
“Ada lulusan tipe pekerja dan pengusaha. Saya tidak push para lulusan fakultas bisnis harus menjadi pekerja / pengusaha. Saya ingin mereka berkembang sesuai dengan perminatan dan bakat mereka, karena semua orang punya kemampuan berbeda-beda. Itulah sebabnya ada prodi biokewirausahaan di IBI Kesatuan agar mereka bisa memilih minat sesuai kemampuan mereka.” Imbuhnya.
Bu Ratih pun menyampaikan pesan-pesan untuk IBI Kesatuan, mahasiswa, dan juga calon mahasiswa. Beliau merasa regenerasi itu sangat diperlukan di IBI Kesatuan. perlu SDM muda untuk bisa mendidik calon-calon mahasiswa lainnya di IBI Kesatuan.
“Untuk mahasiswa, mereka harus bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri. Selama saya puluhan tahun mengajar untuk mahasiswa, saya ingin mereka menanamkan pikiran positif dengan mereka berhasil karena kemampuan diri mereka sendiri. Masa depan ada di tangan mereka. Kemanapun mereka pergi dan bekerja, selama tanggungjawab dipegang pasti mereka akan menjadi orang yang selalu berhasil.” Katanya.
“Para calon mahasiswa pun sudah diberi kesempatan dari segi biaya. Karena tidak banyak orang-orang yang bisa berkuliah, jadi manfaatkanlah kesempatan itu sebaik-baiknya. Buatlah planning untuk setiap semester agar mereka selesai kuliah tepat waktu. Jadi mereka lulus kuliah tidak hanya formalitas saja, tapi mereka menjadi lulusan yang berkualitas.” Tambahnya.
Penulis: CC*
Recent Comments